Translate

Thursday, December 26, 2019

Kisah Pertempuran Ambarawa



Halo readers selamat datang kembali di blog ilmusosialkeren.blogspot.com, kali ini penulis ingin memberikan sebuah pengetahuan tentang sejarah loh...
Disini penulis akan menceritakan tentang peristiwa pertempuran Ambarawa. Jangan lupa sebelum membaca sebaiknya berdoa terlebih dahulu semoga blog yang kalian baca ini akan bermanfaat bagi kalian semua..

Latar Belakang terjadinya pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa ini di latar belakangi oleh kedatangan tentara sekutu pada tanggal 20 oktober 1945, tentara sekuru yang dipimpin oleh Brigadir Bethell mendarat di semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara jepang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang. Gubernur Jawa Tengah Mr. Wongsonegoro bahkan menyepakati akan menyediakan bahan makanan serta bantuan lain yang diperlukan demi kelancaran tugas sekutu. Sementara itu, pihak sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulalatan Republik Indonesia. Akan tetapi, NICA yang dibonceng pasukan sekutu mempersenjatai para bekas tawanan tersebut. Hal ini menimbulkan kemarahan bagi pihak Indonesia.
                     
Jalannya Pertempuran

Dengan di latar belakangi tentara sekutu yang memboncengi NICA dan mempersenjatai para bekas tawanan perang, konflik bersenjata tidak dapat dihindari.  Pertempuran bermula di Magelang pada 26 oktober, pertempuran ini terus berlanjut antara sekutu dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pertempuran baru berhenti ketika Presiden Soekarno tiba di Magelang pada 2 November 1945. Ia kemudian melakukan pertemuan dengan Brigjen Bethell. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pihak Sekutu. Berikut 3 dari 12 butir kesepakatan antara Indonesia dan Sekutu.
·         Sekutu akan tetap menempatkan pasukannya di Magelang dalam rangka menyelesaikan tugas pokoknya, yaitu mengurus para tahanan, tetapi dengan jumlah yang terbatas.
·         Jalan raya antara Magelang dan Semarang tetap terbuka bagi lalu lintas tentara Sekutu dan masyarakat Indonesia.
·         Sekutu tidak akan mendukung aktivitas NICA dalam badan-badan yang berada di bawah kekuasaannya.
Dalam kenyataannya, pihak Sekutu melanggar kesepakatan tersebut, salah satunya dengan menambah jumlah pasukannya di Magelang. Karena alasan tersebut, pada 20 November 1945, terjadi pertempuran antara TKR dan pasukan Sekutu di Ambarawa. Pasukan Sekutu menjatuhkan bom di desa-desa sekitar Ambarawa, sehingga TKR terpaksa menarik pasukannya ke wilayah yang aman.

Pada 21 November 1945, datang bantuan TKR dari Purwokerto dan juga dari Yogyakarta. Mereka mengepung Ambarawa dengan menduduki desa-desa di sekitar kota tersebut. Selanjutnya, pada 26 November 1945, pimpinan TKR dari Purwokerto Letnan Kolonel Isdiman gugur dalam pertempuran. Kedudukannya kemudian digantikan oleh atasannya langsung, yaitu Kolonel Soedirman. Kehadiran Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan mendadak di semua sektor. Sementara itu, bala bantuan terus mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain. Yakin bahwa posisi tentara Sekutu di dalam kota mulai terdesak, pada 12 Desember 1945 Soedirman memerintahkan untuk mengepung Ambarawa dari berbagai penjuru.

Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung . suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada 15 Desemmber 1945, pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa serta memaksa Sekutu menarik kembali pasukannya dari Ambarawa ke Semarang. Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya Monumen Palagan Ambarawa. Selain itu, tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika



No comments:

Post a Comment